Kriwul Blog

blog, wordpress, template, blogger, tips trik, internet, bisnis online, blogger, blogspot,tutorial blog, teknologi, news, free download, free download template.

Penyebab kecerdasan anak rendah

Friday, August 21, 2009

Cukupkan gizi anak,khususnya sebelum anak umur satu tahun dan pada masa tumbuh-kembang agar sel otaknya terbentuk dengan jumlah maksimal. Upaya sederhana ini ikut memberi dasar pada potensi kecerdasannya.

Kekurangan ataupun kelebihan gizi, sama-sama membawa dampak tidak baik bagi tubuh. Kelebihan gizi mengakibatkan kegemukan yang merupakan pemicu bagi banyak masalah. Meski masih anak-anak, tapi kalau tubuhnya kegemukan, tentu akan kurang sedap dipandang. Dampak lain dari kelebihan gizi, seringkali menjadi pembuka jalan bagi timbulnya gangguan pada sistem kardiovaskuler. Namun, masalah kelebihan gizi pada anak ternyata relatif lebih sedikit dibandingkan dengan yang kekurangan gizi.

Kekurangan gizi, tidak melulu karena kurang makan. Karena, adakalanya jumlah makanan yang dikonsumsi cukup banyak, namun pertumbuhan anak tetap lambat dan cenderung kekurangan gizi. Gangguan penyerapan zat gizi itu dikenal sebagai malabsorpsi. Sedangkan untuk kesalahan pengaturan gizi sehingga menimbulkan masalah gizi disebut malnutrisi. Secara umum malnutrisi itu Bering diartikan sebagai gizi kurang.

Malnutrisi akibat kekurangan gizi menyebabkan. anak kurus, tapi masyarakat terkadang tidak menganggapnya sebagai penyakit. Padahal, sampai umur 1 tahun seorang anak mutlak tidak boleh mengalami kekurangan gizi karena sedang giat-giatnya proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, khususnya untuk sel otaknya.

Kekurangan gizi akan memberikan dampak negatif dikemudian hari, yakni perawakannya pendek, kecerdasan rendah, dan gangguan pada perilaku. Malnutrisi baik ringan maupun bent perlu dicari penyebabnya, karena hal ini penting untuk penanganan selanjutnya.

Tinggi Badan Tidak Sesuai Usia

Gejala malnutrisi dapat bervariasi, mulai dari derajat ringan sampai bent. Menurut proses terjadinya, malnutrisi bisa terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu lama. Bila terjadi secara tiba-tiba, bent badannya turun banyak, sedang tinggi badan biasanya masih sesuai dengan usianya. Sedangkan malnutrisi yang terjadi dalam waktu lama, di samping bent badannya yang sangat kurang, tinggi badannya juga tidak sesuai dengan usianya.

Malnutrisi ringan umumnya ditandai dengan pertumbuhan yang kurang, bent badan dan tingginya tidak sesuai dengan usianya, dan perkembangan yang agak lambat, baik intelektual, bahasa, dan sosialnya.

Pada anak dengan malnutrisi sedang akan tampak lebih kecil, kurus dan kurang bergairah dibanding anak sehat seusianya. Anak yang kondisinya demikian mudah terserang penyakit, karena days tahan tubuhnya menurun.

Berdasarkan gejala yang menyertainya, malnutrisi dibedakan menjadi figs, yakni kwashiorkor, merasmus, merasmik kwashiorkor. Tipe kwashiorkor ditandai terutama dengan adanya pembengkakan pada tubuh mulai dari kaki, dan dapat meluas sampai ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang mengalami pembengkakan ini bila ditekan akan meninggalkan bekas berupa cekungan yang akan kembali rata setelah beberapa
scat.

Anak tampak kurang perhatian terhadap sekelilingnya, tetapi mudah marah dan cengeng. Wajahnya tampak sayu, bulat membengkak, terutama pada pipi. Bila keadaan itu berlanjut, akan terjadi perubahan pada rambut, warns menjadi pirang, tipis dan mudah dicabut tanpa rasa sakit.

Perut anak juga agak buncit, karena terjadi pembesaran hati dan gangguan pencernaan. Pada Wit Seringkali terjadi bercak kecoklatan, mengelupas, dikelilingi warna kemerahan dan basah. Kelainan ini terdapat pada tubuh yang sering terkena tekanan dan selalu basah, misalnya pada daerah bokong, paha bagian belakang, tungkai bawah, kaki dan sekitar siku.

Gejala merasmus yang paling merieolok, anak tampak sangat kurus, karena hilangnya jaringan lemak di bawah kulit. Wajah kelihatan tua, kuyu, sinar mats sayu, perut cekung. Berlainan de-ngan kwashiorkor, rambut penderita merasmus umumnya masih hitam dan cukup lebat. Sedang tipe merasmikkwashiorkor, sesuai dengan namanya terdapat campuran gejala antara merasmus dan kwashiorkor.

Pada malnutrisi berat seringkali diikuti terjadinya diare. Masalah ini terjadi karena ada gangguan pencernaan sebagai akibat kurangnya enzim pencerna. Masalah yang paling Bering terjadi adalah intolerance laktosa.

Cukupi Kebutuhan Protein dan Kalori Anak
Makanan terdiri dari berbagai bahan gizi, yaitu protein, hidrat arang, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein merupakan sumber zat pembangun set tubuh dan mengganti set yang rusak. Sumber protein yang baik adalah daging, ikan, telur, tahu, dan tempe.

Hidrat arang dan lemak merupakan bahan makanan sumber tenaga dan kalori. Hidrat arang terdapat pada padi-padian (beras, gandum) dan umbi-umbian (kentang, ubi jalar, singkong). lemak merupakan sumber kalori yang tinggi, terdapat pada minyak, mentega atau margarine.

Malnutrisi dapat terjadi akibat kekurangan seluruh unsur gizi, tetapi dapat pula hanya pada satu atau sebagian zat gizi yang secara bersama-sama akan menimbulkan penyakit gizi. Namun secara umumnya, malnutrisi terjadi karena kekurangan protein dan kalori. Kekurangan zat ini dapat disebabkan oleh masukan makanan yang tidak men
cukupi kebutuhan tubuh, tetapi dapat pula karena kebutuhan tubuh yang meningkat, misalnya karena menderita suatu penyakit kronis.

Bisa juga karena pengeluaran yang berlebihan atau gangguan penyerapan makanan dalam usus, seperti pada diare. Di samping itu, ketidaktahuan orang tua terhadap arti pentingnya gizi bagi anak, turut pula menjadi biang keladi bagi masalah malnutrisi.

Makanan Bergizi Sejak Kehamilan
Untuk mencegah terjadi malnutrisi pada anak, sejak awal pembuahan haid diantisipasi dengan makan makanan yang bergizi baik. Demikian juga setelah bayi lahir dan selama ibu masih memberikan ASI (air susu ihu). Ibu perlu memperhatikan pengaturan gizi untuk ibu dan anaknya.

Bila pertumbuhan dan perkembangan anak masih juga kurang, perlu ditinjau kembali faktor pengaturan makan clan makanannya. Mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan si anak atau tidak cocok dengan seleranya, sehingga makanan itu tidak dikonsumsi dengan baik. Untuk itu perlu diatur kembali yang lebih sesuai.

Seringkali orangtua kurang memperhatikan Boat makan, dan anak dipaksa untuk makan makanan yang sebetulnya tidak disukai. Akibatnya anak sulit makan pada masa-masa selanjutnya. Keadaan ini akan menyebabkan terjadi malnutrisi bila tidak segera ditanggulangi.

Disamping pengaturan makanan, usaha lain dalam pencegahan malnutrisi adalah mencegah terjadinya infeksi saluran. Selain itu perlu juga diperhatikan kesehatan anak dan lingkungannya untuk mencegah penyakit.

Pada anak yang sulit makan atau mengalami gangguan nafsu makan, terutama di bawah usia 2 tahun, dapat diberikan vitamin dan obat membantu nafsu makan, namun tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Pemberian vitamin dan pembantu nafsu makan tadi tidak dianjurkan bagi anak di bawah 1 tahun.

Di kutip dari:
Majalah Panasea

0 comments:

Post a Comment